Menjelang pelaksanaan ibadah haji tanggal 24 0ktober 2012 kami sudah berada di kota Makkah dan sempat melaksanakan solat jum'at di Masjidil Haram. Tepatnya tanggal 19 Oktober 2012, saya berangkat berdua dengan istri dari pemondokan di daerah Jarwal Gashlah sekitar 1,2 KM dari Masjidil Haram jam 10, sampai di sana ternyata di dalam masjid sudah penuh sementara udara pada saat itu sangat panas dan tidak mungkin kuat untuk sholat di halaman karena saking panasnya. Maka dengan berdesak-desakan kami berdua mencari tempat untuk berlindung dan kebetulan di area perluasan masjid masih ada celah untuk duduk, dan akhirnya kami bisa mendapatkan tempat yang terlindungi oleh tiang Masjid yang masih belum selesai. Walaupun dengan barisan yang bercampur dengan wanita yang penting kami bisa melaksanakan sholat jum'at dengan khusuk dan dalam barisan laki-laki, karena memang di depan saya ada barisan wanita orang Afrika dan Afganistan yang sudah lebih dulu membuat barisan, otomatis kami berada di belakang mereka. Waktu menunggu terasa begitu lama, maka kami pun meluangkan waktu dengan membaca Al-Qur'an dan tak terasa sedikit demi sedikit matahari bergeser sehingga ada beberapa barisan di belakang kami yang terkena panas matahari, sambil sesekali melihat Jam besar saya bisa memperkirakan kemungkinan saya juga bakal terkena sinar matahari tepat jam 12, wah gimana nih, ah berdoa saja "Ya Allah berilah kekuatan Hamba-Mu ini dari panasnya Matahari". Dan benar saja ketika berkumandang Adzan tanda masuk waktu dzuhur, barisan dibelakangku sudah mulai terkena matahari, maka merekapun bergeser mencari perlindungan. Pada saat khutbah punggungku mulai terasa panas maka akupun bergeser ke depan karena nggak kuat panas, tapi untungnya khutbahnya tidak begitu lama dan pada saat sholat saya tidak bisa mengelak lagi panas terus bergeser dan mengenai seluruh tubuh, tapi Alhamdulillah dengan berdoa kepada Allah saya di beri kekuatan untuk menahan sengatan panasnya Matahari.
Dan setelah selasai shalat dan berdoa segera kami menuju tempat yang lebih teduh, untuk masuk ke dalam Mesjid tidak mungkin, karena gelombang manusia begitu banyak dan padat yang tidak mungkin kami dapat melawan arus, maka yang paling aman adalah kami harus mengikuti arus gelombang manusia yang seperti air bah keluar dari masjidil Haram ke berbagai arah. Lalu saya mengajak istriku untuk menuju ke Hotel Darut Tauhid dan sesampai di sana ternyata masih banyak orang yang duduk-duduk, oh rupanya jamaah sholat jum'at itu sampai juga ke sisi. Memang di sisi terlindungi panas matahari oleh tingginya gedung. Di sana kami menyaksikan gelombang manusia jamaah sholat jum'at yang begitu banyak dan selama satu jam lebih belum juga surut. berikut adalah foto-foto yang kami jepret sesaat setelah sholat jum'at.
Dan setelah selasai shalat dan berdoa segera kami menuju tempat yang lebih teduh, untuk masuk ke dalam Mesjid tidak mungkin, karena gelombang manusia begitu banyak dan padat yang tidak mungkin kami dapat melawan arus, maka yang paling aman adalah kami harus mengikuti arus gelombang manusia yang seperti air bah keluar dari masjidil Haram ke berbagai arah. Lalu saya mengajak istriku untuk menuju ke Hotel Darut Tauhid dan sesampai di sana ternyata masih banyak orang yang duduk-duduk, oh rupanya jamaah sholat jum'at itu sampai juga ke sisi. Memang di sisi terlindungi panas matahari oleh tingginya gedung. Di sana kami menyaksikan gelombang manusia jamaah sholat jum'at yang begitu banyak dan selama satu jam lebih belum juga surut. berikut adalah foto-foto yang kami jepret sesaat setelah sholat jum'at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar