Jamaah Calon Haji Kloter Awal dengan istilah Gelombang Pertama akan diberangkatkan dari Tanah Air menuju Kota Madinah terlebih dahulu untuk melaksanakan Shalat Arbain, Setelah selesai melaksanakan shalat arbain skitar 8 atau 9 hari tinggal di kota Madinah baru kemudian akan berangkat menuju kota Makkah dengan naik Bus. Kami Kloter 20 JKS kota Bandung termasuk yang berangkat lebih awal tapi tidak terlalu awal dan mendapatkan tempat pemondokan yang sangat dekat dengan Masjid Nabawi, yakni di WISSAM HOTEL hanya tinggal menyebrang jalan saja langsung sudah masuk ke halaman Masjid Nabawi. Padahal banyak jamaah lain yang harus berjalan kaki 500 sampai 600 meter dari Pemondokan. Karena jaraknya dekat jadi kami bisa sering pulang ke pemondokan, kecuali untuk sholat Maghrib dan Isya kami tidak pulang sehabis shalat Maghrib, tetapi menunggu sampai sholat isya, sambil menunggu datangnya shalat Isya kami isi dengan membaca al_qur'an atau mengikuti pengajian yang ada di dalam masjid walaupun tidak mengerti bahasa Arab dan ternyata ada juga orang indonesia yang sudah bermukim di sana dan mengikuti ta'lim di Masjid Nabawi. Mereka mengikuti program ta'lim dengan gratis kecuali tempat tinggal dan makan dengan biaya sendiri. Kalo mengikuti program selama 10 tahun maka ketika pulang ke tanah air mereka sudah bisa menguasai berbagai disiplin ilmu seperti Bahasa Arab, Ilmu Hadits, Tafsir, Fikih, Tarikh dan lain sebagainya, pokoknya program ini untuk mencetak menjadi seorang ulama.
Kembali ke Shalat Arbain. Bagaimana Shalat Arbain itu?. Shalat Arbain adalah sebuah istilah ibadah shalat fardhu yang dilakukan sebanyak 40 kali tanpa terputus sekalipun di Masjid Nabawi Madinah. Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadits Rasulullah Saw yang berbunyi:
Dari Anas bin Malik yang diriwayatkan secara marfu'' bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang shalat di masjidku (nabawi) sebanyak 40 kali shalat tidak terlewat satu kali pun, maka telah ditetapkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari adzab dan kemunafikan." (HR Ahmad dan At-Thabrany)
Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa shalat di masjid Nabawi pahalanya adalah 1000 kali lipat dibanding shalat di tempat lain. Sebagaimana sabdanya:
"Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1000 kali dibanding shalat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram dan shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali shalat daripada masjid lainnya." (HR. Ahmad Ibnu Huzaimah dan Hakim).
Hadits ini menjadi motivasi dan acuan bagi setiap muslim yang berada di Madinah untuk memperbanyak ibadah di masjid Nabawi wa bil khusus ibadah shalat baik fardhu maupun sunnah. Maka tak jarang demi mempertahankan shalat berjamaah di Masjid Nabawi, terlihat banyak sekali jemaah haji yang rela beri'tikaf di masjid berlama-lama hanya demi menunggu datangnya waktu shalat berjamaah. Dari waktu shalat yang satu ke waktu yang lain mereka semua menanti dengan penuh harap.
Hal ini seperti yang digambarkan dalam hadits Rasulullah Saw:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bertanya, 'Maukah kalian aku tunjukan amalan yang dapat menghapus dosa-dosa dan dapat mengangkat derajat (di surga)?". Para Sahabat menjawab, 'Tentu, wahai Rasulullah.' Yaitu menyempurnakan wudhu pada waktu-waktu yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke mesjid dan menunggu shalat setelah selesai shalat. Itulah yang harus kalian utamakan.'" (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar