Perjalanan Ibadah Haji

Perjalanan Ibadah Haji

Rabu, 27 Februari 2013

PERSIAPAN IBADAH HAJI

Sebenarnya apa sih yang perlu dipersiapkan ketika kita hendak berhaji : 

Setelah hati kita mantap untuk berhaji dan yakin kita mampu secara fisik, mental dan ada biaya untuk berhaji, maka bismillah daftarkan segera diri anda ke Departemen Agama. Apabila anda sudah terdaftar, maka persiapkanlah hal-hal berikut ini :
1.  Persiapan Fisik
Persiapkanlah fisik anda dengan sebaik-baiknya dengan rutin berolahraga minimal jalan kaki 30 menit setiap hari atau bisa juga dengan melakukan senam ringan. Dengan rutin berolahraga badan akan lebih bugar dan akan lebih tahan terhadap perubahan cuaca, mengingat kita akan berada di daerah yang sangat panas dengan suhu hampir mencapai 41 derajat Celcius. Perlu di ketahui bahwa ketika kita berada di dalam ruangan baik itu di pesawat,di bus kemudian di Masjid Nabawi,di Pemondokan dan di Masjidil Haram terdapat AC atau Kipas angin, karena semua ruangan ber AC maka kita mau tidak mau atau suka atau tidak suka kita akan ber AC ria setiap hari. Bagi yang tidak terbiasa coba biasakanlah dari sekarang dengan ruangan ber AC. Pada mulanya saya termasuk orang yang tidak suka dengan AC karena gampang sekali masuk angin, tapi karena setiap hari terus-menerus di ruangan ber AC akhirnya terbiasa juga tapi dengan cara menjauhi titik pusat atau sumber AC sehingga pengaruhnya tidak begitu besar, dan selalu memperhatikan makan artinya jangan sampai perut kosong. Saya mengalami beberapa kali masuk angin karena perut kosong dan hampir-hampir mengalami pingsan, tapi Alhamdulillah bisa teratasi sehingga  badan bisa cepat pulih dengan meminum teh hangat. Kebugaran juga diperlukan agar kita bisa tahan dari kemungkinan kurang tidur pada saat di Arofah dan Mina, sebagaimana yang saya alami pada saat di Arofah dan di muzdalifah hampir tidak bisa tidur karena selama di arofah kita berada di ruang terbuka dengan hanya dinaungi tenda tanpa AC dan hanya tidur beralaskan karpet disertai dengan cuaca yang kurang bersahabat. Kemudian malamnya kita harus melakukan mabit di Mudzdalifah sehingga otomatis 2 malam kita akan kurang tidur sehingga pada saat melontar  Jumroh Aqobah saya berjalan seakan seperti melayang karena agak  pusing kepala, tapi dengan berdoa dan keyakinan   yang kuat kepada Allah saya akhirnya selamat sampai di tenda kembali setelah melakukan perjalan kurang lebih 6 KM dalam keadaan kepala pusing, barulah saking kelelahannya akhirnya malamnya bisa juga nyenyak tidur di Mina dengan beralaskan karpet lumayan agak tebal.





Jadi fisik kita benar-benar akan terkuras pada saat kita berada di Mina, setelah kita melontar jumroh Aqobah hari berikutnya kita harus berangkat lagi menuju Jamarot untuk melontar Jumroh Ula,  Wustho dan Aqobah. Kemudian Hari berikutnya juga demikian sampai selesai dan kalau nafar tsani bahkan sampai 4 hari berada di Mina untuk melontar setiap hari. Saat itu Musim Haji 2012 saya berada di Maktab 24, untuk mencapat mulut terowongan diperkirakan jaraknya 1 KM kemudian berjalan

masuk terowongan yang jaraknya sekitar 2 KM jadi pulang pergi bisa mencapai 6 KM, itupun kalau pulangnya enggak kesasar. Ada beberapa teman satu Rombongan dengan saya kesasar berangkatnya bareng sehabis shalat shubuh dan baru pulang ke Perkemahan sekitar jam 11 siang. Maka penguasaan medan dan selalu mengingat jalan yang pernah kita lalui itu sangat penting dan Alhamdulillah itu selalu saya perhatikan sehingga saya belum pernah kesasar di Madinah maupun di Makkah termasuk ketika di

 Mina. Perlu diperhatikan juga bahwa waktu melontar Jumrah harus melihat kepadatan jamaah yang melontar dan jangan memaksakan diri sekiranya terlalu padat jamaah yang melontar tetapi pilihlah waktu-waktu yang agak longgar, seperti sehabis subuh atau sebelum subuh. Tetapi memang ada saja musibah yang dialami oleh jamaah haji indonesia, ini terjadi di mulut terowongan Muaisim, demi mengejar afdhol terjadi bentrokan antara yang berangkat dan pulang dari jamarat sehingga korban tewas terinjak-injak terjadi dan kebanyakan jamaah dari indonesia entah berapa orang waktu itu.  Setelah selesai kita melontar Jumroh dan melakukan nafar awal atau nafar tsani maka kita harus bersiap untuk melakukan thawaf ifadhoh, maka ini juga harus kita perhatikan baik-baik jangan sampai karena ingin cepat-cepat selesai kita memaksakan diri untuk melakukan thawaf ifadhoh tanpa memperhatikan kepadatan jamaah di Masjidil Haram, saat itu saya menyaksikan di siaran langsung TV jamaah yang thawaf sangat padat dan hampir-hampir tak bisa bergerak menurut cerita teman satu rombongan yang kebetulan melakukan thawaf ifadhoh pada saat itu banyak sekali jamaah haji yang pingsan tergencet bahkan ada yang sampai mengeluarkan darah dari hidungnya, maka saya baru melakukan thawaf
ifadhoh pada hari berikutnya, ternyata juga masih padat maka saya naik ke lantai 2 dan langsung melakukan thawaf tapi semakin berjalan semakin bertambah juga yang thawaf akhirnya supaya lebih khusu saya naik lagi ke lantai 3 dan alhamdulillah walau tetap padat tapi masih agak mendingan walaupun cukup lumayan jauh satu putarannya.


2. Persiapan Mental (Ruhani)
Persiapan Ruhani di mulai dengan melakukan TAUBAT kepada Allah, karena kita beribadah haji bertujuan untuk membersihkan diri kita dosa-dosa yang sudah kita perbuat, baik dosa kepada Allah maupun dosa kepada Manusia. Perbanyaklah shalat Taubat dan perbanyak silaturahmi sambil mohon maaf kepada saudara-saudara kita teman dekat kita dan tetangga-tetangga terdekat kita. Perbanyaklah amal kebaikan dengan membiasakan shalat berjamaah di Mesjid, tingkatkan sodaqoh, memperbanyak amalan sunah seperti shalat Dhuha, shalat Tahajud, Membaca Al-Qur'an dan lain-lain. Diharapkan dengan memperbanyak amalan-amalan sunah dan memperbaiki amal wajib kita bisa mengurangi amalan-amalan kita yang kurang baik. Jangan sampai ketika sudah sampai di kota Suci kita masih melakukan hal-hal yang tidak baik, dan itu masih banyak terlihat dilakukan oleh para jamaah kita, diantaranya Meroko, padahal sudah jelas-jelas merokok itu dilarang oleh Pemerinta Arab Saudi, ini masih saja merokok dan di ruangan ber AC pula, bahkan ketika berada di pesawat ada salah satu jamaah yang ketahuan merokok di toilet, masya Allah ini sudah keterlaluan dan memalukan.


3. Persiapan Ilmu (Tata Cara Manasik Haji dan Umroh)

4. Persiapan Perbekalan


5. Pesiapan Lain-lain

2 komentar: