Perjalanan Ibadah Haji

Perjalanan Ibadah Haji

Jumat, 27 September 2013

Masjid Kuba

Dengan berpindah (hijrah) Nabi Muhammad SAW dari Mekah berakhirlah periode pertama sejarah risalahnya,tidak kurang 13 tahun lamanya berjuang antara hidup dan mati menegakkan agama Allah di tengah masyarakat mekah.peristiwa sejarah tersebut,dituangkan dalam firman Allah SWT : ”Dan (ingatlah) ketika orang orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu.Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu.Dan Allah sebaik baik pembalas tipu daya”Q.S.8:30 dan lìhat pula Q.S:9:40.

Setelah mengarungi padang pasir yang sangat luas dan amat panas,akhirnya pada hari senin tanggal 8 rabi’ulawal tahun 1 Hijrah,tibalah Nabi Muhammad SAW di QUBA,sebuah tempat kira kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yatsrib.selama empat hari beristirahat.Nabi mendirikan sebuah masjid,yaitu masjid QUBA : Inilah masjid yang pertama kali didirikan dalam sejarah ISLAM.
Pada hari jum’at tanggal 12 rabi’ulawal tahun 1 Hijrah. bertepatan dengan tanggal 24 september tahun 622M, Nabi, Abu bakar dan Ali bin Abi Thalib memasuki kota yatsrib,dgn mendapat sambutan yang hangat,penuh kerinduan dan rasa hormat dari penduduknya.pada hari itu juga,Nabi mengadakan sholat jum’at yang pertama kali dalam sejarah ISLAM, dan beliaupun berkhotbah dihadapan kaum muslimin(muhajirin dan Anshor).sejak ini Yatstrib berobah namanya menjadi MADINATUN NABIY,artinya:”KOTA NABI” selanjutnya disebut MADINAH.
 
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622,  sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108).


Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:
Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.......(At Taubah, 108).

Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah Madinah Munawarah yang ditulis Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani, masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal       yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah.

Meskipun sangat sederhana, masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.
Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang pohon korma, beratap datar dari pelepah dan daun korma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air sembahyang. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Diseberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.

Bangunan Masjid Quba
Masjid dengan luas tanah sekitar 5.035 meter persegi ini awalnya merupakan tanah bekas kebun korma milik seorang sahabat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Ketika pertama dibangun, masjid ini hanya memiliki luas 1.200 meter persegi. Di sinilah tonggak pertama syiar Islam yang bakal menerangi seluruh dunia dengan cahaya Ilahi.

Meskipun sangat sederhana, Masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.


Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang pohon korma, beratap datar dari pelepah dan daun korma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air sembahyang. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.


Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Diseberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.


Ketika pembangunan Masjid ini selesai, Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wassalam mengimami shalat selama 20 hari. Semasa hidupnya, lelaki yang dijuluki Al-Amin ini selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin dan Kamis. Setelah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam wafat, para sahabat menziarahi masjid ini dan melakukan salat di sana.( HR. Bukhari no. 1117 , HR. Muslim no. 2478)
  
Keutamaan Shalat di Masjid Quba

Shalat di masjid Quba memiliki keutamaan. Menurut Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhum, ia pernah mendengar Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia shalat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah.( HR. Tirmizi no. 298. Ibnu Majah no. 1401)
Berikut Fot-foto di Mesjid Kuba.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar